Barcelona berhasil mengukir sejarah sebagai klub Spanyol pertama yang meraih treble winners setelah menekuk juara bertahan Manchester United dua gol tanpa balas pada final Liga Champions di Stadion Olimpico Roma, Rabu (27/5).
Bagi pasukan Josep Guardiola, gelar Liga Champions ini melengkapi kesuksesan mereka pada musim ini yang sebelumnya sudah menjuarai La Liga dan Copa del Rey.
Keberhasilan Barcelona ini terbilang luar biasa karena banyak pihak meragukan keampuhan barisan belakang mereka mengingat sejumlah pemain pilar di barisan belakang Los Azulgranas seperti Daniel Alves, Rafael Marquez dan Eric Abidal tidak dapat tampil di final.
MU langsung bermain menyerang sejak wasit Massimo Busacca membunyikan peluit tanda pertandingan dimulai. Laga baru berjalan satu menit, MU hampir membuka keunggulannya, sayang tendangan bebas Cristiano Ronaldo masih dapat ditepis Victor Valdes.
Beberapa menit kemudian, Ronaldo kembali mendapat dua peluang untuk membawa MU memimpin, akan tetapi tendangannya masih melebar dari gawang Valdes.
Asyik menyerang, lini belakang MU yang dikomandani Rio Ferdinand sedikit lengah, alhasil serangan pertama Barcelona berhasil menjebol gawang Edwin van der Sar.
Mendapat sodoran dari Andres Iniesta, Samuel Eto'o melewati hadangan Nemanja Vidic dan melepaskan tendangan keras dari jarak dekat yang gagal dibendung Van der Sar.
Barcelona nyaris menggandakan keunggulannya selang beberapa menit kemudian, namun Lionel Messi gagal menyambar umpan penjuru Xavi Hernandez.
Peluang kembali didapat Ronaldo pada menit ke-20, akan tetapi lagi-lagi tendangan pemain berkebangsaan Portugal itu masih belum menemui sasaran.
Selepas itu kedua tim terlibat jual-beli serangan namun hingga turun minum tidak ada gol lagi yang mampu dilahirkan baik oleh MU maupun Barcelona.
Empat menit setelah turun minum, Barcelona hampir menggandakan keunggulannya melalui aksi individu Thierry Henry, sayangnya Van der Sar masih dapat menghalaunya.
Tiga menit kemudian, Barcelona seharusnya mampu memimpin 2-0 bila saja tendangan bebas rendah yang dilepaskan Xavi tidak membentur tiang gawang MU.
MU juga mendapat peluang untuk menyamakan kedudukan di menit ke-55 ketika Park Ji-sung, yang mencatatkan sejarah sebagai pemain Asia pertama yang tampil di final Liga Champions, gagal menyambar umpan Wayne Rooney.
Di menit ke-70, Barcelona akhirnya mampu menggandakan keunggulannya melalui Messi. Berawal dari serangan balik cepat, Xavi dengan jeli mengirimkan umpan silang kepada Messi yang langsung menanduknya dengan akurat sehingga membuat Van der Sar terpana.
Gol ini memantapkan posisi Messi sebagai pencetak gol terbanyak Liga Champions musim ini dengan torehan sembilan gol.
Selang dua menit kemudian, Ronaldo hampir membawa MU memperkecil kedudukan bila Valdes tidak mampu menghalau sepakannya.
Barcelona nyaris membuat MU semakin menderita bila dua peluang yang didapat Puyol dan Iniesta tidak mampu dibendung oleh Van der Sar. Enam menit menjelang bubaran Puyol kembali mendapat peluang, ketika tendangan lobnya mampu dihalau oleh Van der Sar. (dikutip dari BIANGBOLA)
Keberhasilan Barcelona ini terbilang luar biasa karena banyak pihak meragukan keampuhan barisan belakang mereka mengingat sejumlah pemain pilar di barisan belakang Los Azulgranas seperti Daniel Alves, Rafael Marquez dan Eric Abidal tidak dapat tampil di final.
MU langsung bermain menyerang sejak wasit Massimo Busacca membunyikan peluit tanda pertandingan dimulai. Laga baru berjalan satu menit, MU hampir membuka keunggulannya, sayang tendangan bebas Cristiano Ronaldo masih dapat ditepis Victor Valdes.
Beberapa menit kemudian, Ronaldo kembali mendapat dua peluang untuk membawa MU memimpin, akan tetapi tendangannya masih melebar dari gawang Valdes.
Asyik menyerang, lini belakang MU yang dikomandani Rio Ferdinand sedikit lengah, alhasil serangan pertama Barcelona berhasil menjebol gawang Edwin van der Sar.
Mendapat sodoran dari Andres Iniesta, Samuel Eto'o melewati hadangan Nemanja Vidic dan melepaskan tendangan keras dari jarak dekat yang gagal dibendung Van der Sar.
Barcelona nyaris menggandakan keunggulannya selang beberapa menit kemudian, namun Lionel Messi gagal menyambar umpan penjuru Xavi Hernandez.
Peluang kembali didapat Ronaldo pada menit ke-20, akan tetapi lagi-lagi tendangan pemain berkebangsaan Portugal itu masih belum menemui sasaran.
Selepas itu kedua tim terlibat jual-beli serangan namun hingga turun minum tidak ada gol lagi yang mampu dilahirkan baik oleh MU maupun Barcelona.
Empat menit setelah turun minum, Barcelona hampir menggandakan keunggulannya melalui aksi individu Thierry Henry, sayangnya Van der Sar masih dapat menghalaunya.
Tiga menit kemudian, Barcelona seharusnya mampu memimpin 2-0 bila saja tendangan bebas rendah yang dilepaskan Xavi tidak membentur tiang gawang MU.
MU juga mendapat peluang untuk menyamakan kedudukan di menit ke-55 ketika Park Ji-sung, yang mencatatkan sejarah sebagai pemain Asia pertama yang tampil di final Liga Champions, gagal menyambar umpan Wayne Rooney.
Di menit ke-70, Barcelona akhirnya mampu menggandakan keunggulannya melalui Messi. Berawal dari serangan balik cepat, Xavi dengan jeli mengirimkan umpan silang kepada Messi yang langsung menanduknya dengan akurat sehingga membuat Van der Sar terpana.
Gol ini memantapkan posisi Messi sebagai pencetak gol terbanyak Liga Champions musim ini dengan torehan sembilan gol.
Selang dua menit kemudian, Ronaldo hampir membawa MU memperkecil kedudukan bila Valdes tidak mampu menghalau sepakannya.
Barcelona nyaris membuat MU semakin menderita bila dua peluang yang didapat Puyol dan Iniesta tidak mampu dibendung oleh Van der Sar. Enam menit menjelang bubaran Puyol kembali mendapat peluang, ketika tendangan lobnya mampu dihalau oleh Van der Sar. (dikutip dari BIANGBOLA)
0 komentar:
Posting Komentar